Blog, Tips & Trik

Apa Penyebab Hawa Rumah Panas? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Penyebab Hawa Rumah Panas

Pernah merasa hawa rumah makin panas walau sudah mencoba berbagai cara untuk menyejukkan ruangan? Tanpa sadar, ada sejumlah penyebab hawa rumah panas yang tersembunyi di balik desain, kebiasaan, atau material yang dipilih. Jika rumah sering terasa gerah, mungkin salah satu penyebab berikut ini ada di sekitar Anda. 

1. Kurangnya Ventilasi Udara

Kurangnya Ventilasi Udara

Sumber: Freepik

Ventilasi udara sangat berpengaruh pada sejuk atau tidaknya suasana di dalam rumah. Tanpa cukup ventilasi, udara panas mudah terjebak dan membuat ruangan terasa pengap. Kondisi seperti ini sering terjadi pada rumah yang minim jendela, lubang angin yang jarang dibuka, atau bahkan desain bangunan yang kurang memperhatikan sirkulasi.

Kalau udara segar sulit masuk dan udara panas tidak mudah keluar, tidak heran jika  hawa rumah jadi makin panas setiap hari. Menambah bukaan atau memperbaiki sirkulasi bisa membuat perbedaan besar dalam kenyamanan rumah Anda. 

2. Paparan Sinar Matahari Berlebihan

Paparan Sinar Matahari Berlebihan

Sumber: Freepik

Ruang yang terkena paparan sinar matahari langsung di siang hari, cenderung menyerap lebih banyak panas. Jendela besar tanpa tirai, serta area rumah yang minim naungan, membuat suhu di dalam ruangan cepat naik. Ketika matahari tepat mengarah ke barat atau selatan, panas bisa masuk dengan mudah lewat kaca dan dinding.

Untuk mengurangi panasnya terik matahari, Anda bisa memasang tirai blackout atau menggunakan kaca film anti UV. Cara ini bisa membantu menurunkan suhu ruangan dan menjaga hawa rumah tetap nyaman, meski cuaca di luar sedang terik. 

3. Material Atap dan Dinding Menyerap Panas

Material Atap dan Dinding Menyerap Panas

Sumber: Freepik

Atap dari bahan seng, asbes, atau logam cenderung lebih menyerap dan menyalurkan panas matahari langsung ke dalam ruangan, sehingga suhu di bawahnya terasa lebih tinggi. Dinding dengan material tipis tanpa lapisan isolasi juga mudah menangkap panas dari luar dan menyimpannya di dalam rumah.

Sebaliknya, gunakan atap genteng tanah liat yang dikenal lebih efektif menahan panas karena dapat menyerap sekaligus melepaskan panas secara perlahan. Jika rumah Anda masih menggunakan atap logam atau asbes, lebih baik pertimbangkan untuk mengganti atau menambah lapisan insulasi agar hawa rumah terasa lebih sejuk.

Baca juga: Biar Adem Sepanjang Hari, Ini Jenis Atap Rumah yang Tidak Panas

4. Tata Ruang yang Terlalu Tertutup

Tata Ruang yang Terlalu Tertutup

Sumber: Freepik

Penataan ruang yang penuh sekat dan minim bukaan juga menjadi salah satu  penyebab hawa rumah panas. Terlalu banyak dinding pembatas bisa menghambat aliran udara sehingga udara panas tidak bisa dialirkan keluar. Ruangan dengan plafon rendah, terutama di bawah 3 meter, juga membuat udara panas semakin terperangkap di dalam.

Kondisi seperti ini membuat rumah terasa pengap, apalagi jika ventilasi udara tidak memadai. Mengurangi sekat, membuat konsep ruang terbuka, atau sekadar memperbanyak pintu dan jendela bisa membantu sirkulasi udara berjalan lebih baik dan menurunkan suhu di dalam rumah.

5. Minimnya Area Hijau di Sekitar Rumah

Minimnya Area Hijau di Sekitar Rumah

Sumber: Freepik

Lingkungan rumah yang dipenuhi beton, aspal, dan semen tanpa adanya tanaman hijau sangat mudah menyerap panas. Tanpa pohon atau tanaman, sinar matahari langsung mengenai permukaan keras, lalu memantulkan panas ke dalam rumah. Area hijau berperan besar sebagai penyerap panas alami dan membantu udara di sekitar rumah terasa lebih segar.

Jika halaman rumah minim tanaman, suhu di dalam rumah akan terasa lebih sejuk, apalagi di musim kemarau. Menanam pohon peneduh, rumput, atau tanaman hias di halaman dan sekitar rumah bisa membantu mengurangi hawa panas dan membuat udara lebih sejuk setiap hari. 

6. Penggunaan Peralatan Elektronik Berlebihan

Penggunaan Peralatan Elektronik Berlebihan

Sumber: Freepik

Peralatan elektronik seperti televisi, komputer, kulkas, bahkan charger yang terus terpasang, semuanya menghasilkan panas setiap kali digunakan. Jika hampir semua alat elektronik di rumah dinyalakan dalam waktu bersamaan, suhu di dalam ruangan akan terasa semakin panas. 

Karena itu, sebaiknya matikan perangkat elektronik yang sedang tidak digunakan dan batasi penggunaan alat yang menghasilkan panas tinggi di siang hari. Cara simpel ini cukup efektif untuk membantu menjaga suhu ruangan tetap nyaman.

7. Sirkulasi Udara yang Tidak Seimbang

Sirkulasi Udara yang Tidak Seimbang

Sumber: Freepik

Rumah yang hanya memiliki ventilasi atau bukaan yang terlalu terbatas memang mengundang udara segar, namun udara panas tidak bisa keluar dengan mudah. Ini menyebabkan hawa panas menumpuk dan bertahan lebih lama di dalam rumah. Idealnya, sirkulasi udara berjalan dari satu sisi ke sisi lain sehingga terjadi pergantian secara alami.

Jika sirkulasi udara tidak seimbang, cobalah memperbanyak jendela, ventilasi silang, atau menambah exhaust fan yang dapat membantu melancarkan aliran udara dan mendorong udara panas keluar dari rumah. Dengan begitu, suhu di dalam rumah bisa tetap terjaga dan lebih nyaman untuk beraktivitas. 

Apa Dampak dari Rumah yang Terlalu Panas?

Selain tidak nyaman, tinggal di rumah yang suhunya terlalu panas juga berdampak pada kesehatan dan kondisi bangunan. Suhu yang tinggi bisa membuat tubuh cepat lelah, susah tidur, dan bahkan memicu dehidrasi, terutama jika kelembapan udara di dalam rumah juga tinggi. 

Tubuh akan berusaha menyejukkan diri dengan berkeringat, namun bila udara terlalu lembap, keringat tidak mudah menguap sehingga rasa gerah semakin terasa. 

Dampak lain dari hawa rumah panas adalah risiko kerusakan pada perabot dan perangkat elektronik yang lebih cepat. Cat dinding dan material bangunan juga lebih mudah rusak jika terus-menerus terpapar suhu tinggi. Hal ini tentu menambah beban biaya perawatan rumah dan bisa memengaruhi kualitas hidup seluruh penghuni. 

Ciptakan Rumah yang Lebih Sejuk dan Nyaman

Setelah mengetahui penyebab hawa rumah panas, Anda bisa mencoba salah satu dari trik tersebut untuk membuat rumah lebih sejuk dan nyaman. Menciptakan rumah sejuk tidak harus sulit, cukup lakukan perubahan sederhana sesuai kebutuhan dan karakter hunian Anda. 

Untuk inspirasi lebih lengkap tentang desain, tips, dan penataan rumah lainnya, kunjungi blog Intiland. atau jelajahi berbagai properti unggulan Intiland yang dirancang dengan konsep kenyamanan dan kualitas hidup yang optimal. Temukan ide dan pilihan hunian yang membantu Anda menciptakan rumah ideal untuk kenyamanan sepanjang hari.

FAQ

  • Kenapa rumah terasa panas meski sudah banyak jendela?

Ventilasi saja belum cukup jika sirkulasi udara tidak lancar atau posisi bukaan tidak saling berhadapan. Perhatikan juga arah datangnya angin dan seimbangkan jumlah jendela di tiap sisi rumah.

  • Apa peran material atap dan dinding terhadap suhu ruangan?

Material seperti seng, asbes, atau logam menyerap dan menyalurkan panas lebih cepat, sehingga ruangan di bawahnya terasa gerah. Genteng tanah liat lebih efektif menahan panas.

  • Bagaimana cara menurunkan suhu ruangan tanpa AC?

Perbaiki ventilasi, tambah tanaman di sekitar rumah, gunakan tirai penahan panas, dan matikan alat elektronik yang tidak dipakai untuk membantu mengurangi hawa panas.

  • Apakah kurangnya area hijau di sekitar rumah membuat rumah panas?

Ya, tanpa tanaman, panas matahari langsung diserap permukaan keras seperti beton atau aspal dan dipantulkan ke rumah, sehingga suhu di dalam ruangan jadi meningkat.

  • Apa dampak buruk tinggal di rumah yang terlalu panas?

Suhu tinggi bisa memicu kelelahan, dehidrasi, susah tidur, dan kerusakan material rumah. Kesehatan penghuni juga dapat terganggu jika kondisi panas dibiarkan terus-menerus.